Kamis, 10 November 2016

RESENSI FILM "DOEA TANDA CINTA"


RESENSI FILM "DOEA TANDA CINTA"

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Judul                           :Doea Tanda Cinta
Tayang perdana           :21 Mei 2015
Genre                          :Drama dan Action
Sutradara                     :Rick Soerafani
Penulis naskah             :Jujur Pranata dan Hotnida Harahap
Produser                      :Afani Irawan
Produksi                      :Inkopad, Benoa, dan cinema Delapan
Ranting                       :Remaja
Durasi                          : 90 meni
Pemain                         :Fedi Nuril, Tika Bravani, Rendy Kjoernett, Rizky Hanggono, Inggrid           Widjanarka, Tio Pakusadewa, Ernest Samudra, Albert Fakdawer.
Film doea tanda cinta merupakan upaya terbaru mengangkat kehidupan anggota angkatan bersenjata Indonesia dalam sebuah sajian layar lebar, sesuatu yang cukup jarang ditemukan dalam film Indonesia, khususnya memasuki era 2000-an. Film arahan Rick Soerafani berdasarkan scenario dari Jujur Prananto ini berfokus pada dua taruna bersahabat di akademi militer (akmil), yang mencintai seorang gadis yang sama. Situasi ini kemudian mempengaruhi persahabatan mereka, juga berdampak saat tiba waktunya mereka menjalankan tugas Negara.
Sebagai sebuah karya film, yang harus diperhatikan adalah Doea Tanda Cinta ini inisiatif dari induk Koperasi Kartika, sebuah badan usaha yang terdiri dari para angkatan TNI Angkatan Darat kemudian menggandeng rumah produksi Cinema Delapan dn Benoa. Sehalus apapun ungkapannya, film ini adalah sebuah upaya promosi, atau paling tidak public relation  dari TNI-AD kepada khalayak. Cukup kentara bahwa film ini diniatkan menjangkau penonton generasi muda, sebagaimana terlihat dari pemilihan actor popular Fedi Nuril dan pemeran lain yang relatif masih muda. Tidak salahnya, minimal film ini mengangkat kembali bahwa di Indonesia ada sebuah profesi bernama tentara, yang mungkin bukan lagi jadi cita-cita anak-anak zaman sekarang.
Film ini bertujuan membangkitkan nasionalisme dan kecintaan pada dunia militer Indonesia bagi generasi muda, terlihat dari sisi sinematografi digarap secara seriusan kemudian bersahabat hingga terlibat dalam kisah cinta segitiga selama masa pendidikan AKABRI Magelang Jawa Tengah. Keduanya inilah seorang “anak badung dari Bandung” bagus (diperankan Fedi Nuril)menjadi tentara, karena desakan sang ibu(Inggrid Widjonarko) yang tak tahan melihat sang putra pertama terus menerus bermasalah dengan kenakalan remaja dan tawuran antar kampung. Disisi lain seorang “anak mami” Mahesa Ksatria(diperankan oleh pendatang baru Rendy Kjaernett) adalah putra seorang panglima TNI AD bernama Harun yahya(diperankan oleh Tio Pakusadewa), masuk AKABRI akibat sang ayah merasa kecewa dengan karakter manja dan pemalas sang putra tunggal. Demi mendapatkan karakter kuat putranya, sang ayah mengirim putra kesayangannya tersebut ke Akademi Militer untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang aparat penjaga kesatuan NKRI.
Adegan yang dapat mengingatkan kita pada film full metal Jacket adalah segala suka duka dan kelucuan, ketegangan antar taruna selama periode militer diAkademi Militer (AKMIL dahulu AKABRI) Magelang.Hal ini berdasarkan kemiripan dasar cerita yaitu ¾ adegan film dihabiskan untuk menceritakan proses kedua tokoh utama dalam film ini yang menjadi taruna. 
Hasil akhir Doea Tanda Cinta adalah 90 menit yang sama sekali tidak menyimpandari maksud dan tujuan dibuatnya. Disatu sisi film ini secara detail mempromosikan kehdupan para taruna Akmil. Dilain pihak ini juga memberikan hiburan yang mudah terkoneksi dengan penonton luas, yaitu kisah persahabatan dan cinta, plus adegan perang. Belum lagi dikemas denan kelengkapan teknis nilai tinggi, khususnya penataan gambar dan suasana.
B.     Rumusan Masalah
1.   Bagaimana  unsure intinsik film “Doea Tanda Cinta”
2.   Bagaimana  unsure eksrinsik film “Doea Tanda Cinta”
3.    Apa saja yang terkandung dalam film “doea Tanda Cinta”?

C.    Tujuan
1.   Mahasiswa mampu mengetahui unsur intrinsic dan ekstrinsik dalam film “Doea Tanda Cinta”
2.    Mahasiswa mengetahui amanat yang terkandung dalam film “Doea Tanda Cinta”
BAB II
PEMBAHASAN

Sinopsis Doea Tanda Cinta
Film bergenre action, drama dan romance ini bercerita tentang perjuangan sepasang sahabat di akademi militer. Bagus, pemuda sederhana yang memiliki keinginan untuk mensejahterakan keluarganya. Niatan tersebut mulai terbersit semenjak kematian ayahnya. Sang ibu menginginkan ia menjadi seorang anggota militer agar tidak berkelahi dengan tetangga sekitar. Sedangkan, Mahesa berasal dari keluarga ningrat. Ayahnya merupakan salah satupanglima tinggi militer. Ia masuk militer karena tindakannya represif dari ayahnya. Sang ayah kesal dengan Mahesa karena selama ini hanya menghabiskan uang. Mendapati tekanan tersebut, Mahesa akhirnya memilih untuk masuk akademi militer sekaligus melanjutkan perjuangan ayahnya.
Bagus dan Mahesa bertemu di akademi militer dan menjadi sahabat yang erat. Keduanya menjalani kehiduapan dan belajar hidup disiplin. Awalnya Mahesa tidak betah dengan kehidupan militer yang begitu ketat. Namun, lambat laun dengan bantuan Bagus akhirnya ia merasa betah juga.
Setelah lulus dari akademi militer, mereka bertemu dengan Bramantyo, kakak kelas tarunanya. Bramantyo kemudian mengajak mereka berdua ke rumah saudaranya. Disana mereka bertemu dengan Laras, kembang desa yang dewasa. Mereka berdua jatuh cinta pada pandang pertama. Berbeda  dengan Bagus yang cenderung pendiam, Mahesa lebih berani menyatakan cintanya. Ia pun sempat membuat Laras bimbang dalam memutuskan pilihanya. Keduanya pun membuktikan dengan menjadi lulusan terbaik diangkatannya.
Laras akhirnya menerima lamaran Mahesa tetapi dengan syarat agar Mahesa menyelesaikan kuliahnya dahulu. Mendapati hal tersebut, Mahesa mulai ragu dengan Laras yang tak kunjung menyegerakan lamarannya.sedangkan Bagus berusaha menghubungi Laras selah disindir ibunya agar berani menyatakan cinta pada gadis yang dicintainya. Apalagi, ia juga mendapat misi untuk menyelamatkan sandera dari LIPI.


Akhirnya Mahesa bergabung dengan misi penyelamatan sandera yang disekap disebuah hutan Nahas. Mahesa mendapati situasi terpojok dimedan penyelamatan. Mengetahui hal tersebut, Bagus langsung mencari Mahesa dan menolongnya. Namun, sayangnya, Mahesa tidak terselamatkan. Ia tewas sebagai seorang pahlawan.
Pasca gugurnya Mahesa, Bagus kemudian memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya kepada Laras. Ia juga menjelaskan niatanya untuk memperistri Laras. Mereka berdua pun menikah dan menjalani kehidupan denagn bahagia.
1.      Unsur Intrinsik
a)      Tema                           : Drama dan Action
b)   Latar                            :
1). suasana       : Menegangkan, Bahagia, Sedih
2). Waktu         : pagi, siang, malam
3).Tempat        : Magelang
c)      Tokoh dan watak        :
1). Fedi Nuril(Bagus)                           :Giat, Gigih, berkemauan Keras
2). Rendy kjaernett(Mahesa)                : Manja, Ambisus, Pemalas, Keras
3). Tika Bravani(Laras)                        : Lemah lembut
4). Tio Pakusadewa                              :Tegas, Kasih sayang
(ayah Mahesa)
5). Inggid Widjonarko                         :Penyayang,
( ibu Bagas)
d). Gaya bahasa                                        :
gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehingga mudah untuk dipahami.




2.      Unsur  ekstrinsik
a)      Situasi kondisi             :
Film ini bercerita tentang kehidupan para militer pada saat pendidikan di Magelang yang begitu ketat. Film ini memberikan gambaran tentang cinta segitiga dan persahabatan yang erat. Dan setiap alur dari cerita ini memiliki ketegangan, kebahagiaa tersendiri.


b)      Nilai-nilai dalam cerita            :
1). Nilai moral :
            Dalam film ini, banyak sekali pesan moral. Misalnya pada saat Bagus tau bahwa Mahesa masih terjebak dalam medan penyelamatan Bagus lansung mencarinya meskipun, Bagus kehilangan jejaknya. Dan mereka tetap solid meskipun mereka sedang merebutkan cinta.   
2). Nilai sosial :
                         
c)      Kelebihan                                :
Film ini dibuat dari instansi terkait TNI-AD, selayaknyalah Doea Tanda Cinta tidak sekadar menampilkan karakter berprofesi tentara. Sumber informasi tentang kehidupan militer yang melimpah dan akurat, serta akses pada tempat dan peralatan militer yang tidak bisa dijangkau sembarang orang, harus dijadikan keunggulan utama.  sebagian sudah banyak menampilkan kehidupan militer yang sebenarnya dengan menggunakan senjata yang sesungguhnya. Dalam penataan gambar dan suara sudah cukup memuaskan.
d)     Kekurangan                             :
Dalam alur film ini Segala elemen di berhasil film ini ditampilkan sesuai konteks. Akan tetapi, sisi kisah persahabatan dan romansa yang sebenarnya jadi unsur penting, malah kalah karismatik dari paparan kehidupan militernya. Salah satu titik yang lemah dari film ini adalah hubungan persahabatan Bagus dan Mahesa. Keduanya digambarkan memiliki sifat dan latar belakang yang berbeda—Bagus dari keluarga sederhana yang giat sementara Mahesa dari keluarga militer kaya yang manja. Keduanya jadi sahabat dekat karena posisi bersebelahan di barak, sama-sama meneruskan ke Angkatan Darat, dan sama-sama dari wilayah Jakarta (sehingga nyaman memakai sapaan "lo-gue"). 



Sayangnya, isyarat bahwa mereka punya ikatan persahabatan tidak diperdalam lagi. Persahabatan mereka tidak berbeda dari hubungan mereka dengan kawan-kawan seangkatan lain, hanya berbeda di jumlah kemunculan di layar. Akibatnya salah satu poin penting di adegan akhir—ketika Bagus melakukan aksi bak Rambo, kurang memiliki motivasi yang kuat
Begitu juga dalam percakapan antara Bagus dan Mahesa yang terlihat kaku yang mana memperlihatkan kecanggungan, kekakuan dan saling tunggu-tungguan.
3.       Amanat
a)      Untuk tidak berambisius untuk sukses tanpa perjuangan
b)      Memberikan pengajaran tentang tanggung jawab yang diemban
c)      Kedisiplinan dalam keseharian

d)     Menjadi seorang tentara bukanlah cita-cita tapi kesetiaan akan Negara NKRI. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar